- Back to Home »
- Ruang-Puisi »
- Buta Jabatan
Monday, April 29, 2013
bukankah telah kau sadari?
betapa berat menjadi seorang pemimpin itu?
betapa sulit mengendalikan hawa nafsu itu?
betapa sulit menjaga diri dari perbuatan ingkar itu?
lantas mengapa?
kau sebut dirimu paling sempurna?
kau sebut dirimu paling amanah?
kau sebut dirimu paling berbeda?
bukankah itu munafik?
bukankah itu mimpi di siang bolong?
hah,.
kau minta disebut Kepala Sekolah?
kau minta disebut Kepala Akademik?
kau minta disebut Kepala Organisasi?
kau minta disebut Kepala Lembaga?
kau minta disebut kepala Dewan?
tapi,
perbuatanmu tidak mencerminkan itu?
tingkah lakumu hanya mengumbar janji semata?
tutur katamu tak lebih baik dari tukang becak?
apa pantas aku memanggilmu itu?
apa pantas aku menyebutmu seperti itu?
apa pantas aku menuliskan namamu dengan jabatan seperti itu?
apa kau tau punya pikiran?
apa kau tak punya hati?
hingga kau pantas disebut BUTA JABATAN?
betapa berat menjadi seorang pemimpin itu?
betapa sulit mengendalikan hawa nafsu itu?
betapa sulit menjaga diri dari perbuatan ingkar itu?
lantas mengapa?
kau sebut dirimu paling sempurna?
kau sebut dirimu paling amanah?
kau sebut dirimu paling berbeda?
bukankah itu munafik?
bukankah itu mimpi di siang bolong?
hah,.
kau minta disebut Kepala Sekolah?
kau minta disebut Kepala Akademik?
kau minta disebut Kepala Organisasi?
kau minta disebut Kepala Lembaga?
kau minta disebut kepala Dewan?
tapi,
perbuatanmu tidak mencerminkan itu?
tingkah lakumu hanya mengumbar janji semata?
tutur katamu tak lebih baik dari tukang becak?
apa pantas aku memanggilmu itu?
apa pantas aku menyebutmu seperti itu?
apa pantas aku menuliskan namamu dengan jabatan seperti itu?
apa kau tau punya pikiran?
apa kau tak punya hati?
hingga kau pantas disebut BUTA JABATAN?