- Back to Home »
- Ruang-Puisi »
- Kau
Tuesday, April 17, 2012
Kau..
Kau...
Kau...
Kau setitik embun di pagi hari
kala mata mulai terbuka dan tersadar dari mimpi
Kau secercah cahaya dalam gelapnya dunia
kala hati mulai tertutup dan tak mau terbuka lagi
Kau sejernih aliran air yang mengalir
dari gunung hingga keperbukitan
kala jiwa tak lagi tenang dan berisi
Itulah kau
yang hanya mampu dikiaskan dalam kata
membias senyap selayaknya udara
hingga akhirnya membeku dalam heningnya jiwa
Kau...
Kau...
Kau setitik embun di pagi hari
kala mata mulai terbuka dan tersadar dari mimpi
Kau secercah cahaya dalam gelapnya dunia
kala hati mulai tertutup dan tak mau terbuka lagi
Kau sejernih aliran air yang mengalir
dari gunung hingga keperbukitan
kala jiwa tak lagi tenang dan berisi
Itulah kau
yang hanya mampu dikiaskan dalam kata
membias senyap selayaknya udara
hingga akhirnya membeku dalam heningnya jiwa