Friday, March 15, 2013


Pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan. Untuk memperoleh pendidikan, banyak cara yang dapat kita lakukan diantaranya melalui membaca di perpustakaan. Berbagai sumber informasi cetak maupun elektronik bisa kita peroleh. Tentu saja perpustakaan yang memiliki fasilitas lengkap. Sebagian besar siswa beranggapan bahwa ketika kita mendengar kata perpustakaan, dalam benaknya  langsung terbayang sederetan buku-buku yang tersusun rapi di dalam rak sebuah ruangan. Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu.

Pemikiran sekarang ,  perpustakaan tidak hanya terbatas berupa buku-buku, tetapi bisa berupa film, slide, akses internet. Perpustakaan di SMA Santo Yosef salah satu perpustakaan yang terlengkap di kota Lahat. Hal itu dibuktikan dengan diperolehnya  peringkat pertama  lomba perpustakaan tingkat Kabupaten Lahat yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Daerah Kabupaten Lahat. Sebagai jantung ilmu siswa, sekolah  berusah memenuhi buku sesuai dengan kebutuhan siswa.  Sampai saat ini perpustakaan memiliki koleksi buku 4.756 judul  dengan  jumlah  buku fiksi dan non fiksi sebanyak 11.592 eks dan buku paket pelajaran 5.496 eksemplar. Setiap tahunnya sekolah  menganggarkan  untuk pembelian buku baru baik fiksi maupun non fiksi.

“Orang pintar  tidak harus kuliah dengan gelar tertinggi di universitas, yang penting banyak membaca dan berani bicara. Buku adalah guru kita, dosen yang terbaik. Banyak orang bisa menjadi dosen, doktor, professor  mungkin, mereka pintar  juga karena membaca buku. Apabila kita belajar dengan guru atau dosen dibatasi oleh waktu tetapi jika belajar dengan buku kita bisa belajar di mana saja. Saat makan bisa sambil belajar, duduk santai bisa sambil belajar,” kata Elisabeth Muryantini pegawai perpustakaan. Beliau mengharapkan agar buku yang ada di perpustakaan ini sungguh dimanfaatkan, diperlakukan sebagai seorang guru yang baik karena  perpustakaan inilah sebenarnya ilmu kita.
Untuk meningkatkan minat baca siswa, sekolah  memberikan reward atau penghargaan untuk  setiap siswa yang dalam satu semester mampu meminjam dan membaca buku sebanyak 60 judul. Program lain yang dicanangkan sekolah , yaitu One person, one book, , one day, one heart for SMA Santo Yose. Kepala SMA Santo Yosef , Heribertus Triwardono,  pencetus ide itu mengatakan bahwa tujuan dari program tersebut untuk menumbuhkan minat baca siswa dan paraphrase. Di samping itu harapannya bahwa perpustakaan benar-benar sebagai pusat informasi cetek maupun elektronik. Untuk memenuhi itu ditambah fasilitas internet free bagi semua siswa yang sudah berjalan untuk tahun pelajaran 2010-2011. “ “Siswa bisa mencari artikel terkait dengan pelajaran tertentu, menyelesaikan tugas dari guru yang sumbernya dari internet,” tegas beliau.

Empat bulan program berjalan, hasilnya sungguh di luar dugaan. Pengunjung perpustakaan yang membaca, meminjam, maupun yang akses internet mengalami peningkatan. Peningkatan mencapai 60%.  “ Pembaca dan peminjam naik 60%,” kata Muryantini dengan bangga dan senang karena perpustakaan tidak pernah sepi.   Harapan sekolah perpustakaan menjadikan  siswa yang cerdas,  kritis, berwawasan luas,  siap bersaing di  tingkat global.

Kawan-kawan, mungkin apa yang telah diuraikan di atas, adalah sebagian kecil Perpustakaan Sekolah yang telah berhasil menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi warga sekolah, khususnya para siswa dan guru. Tentunya dengan dukungan dari berbagai pihak Perpustakaan akan mampu memberikan segala hal yang dibutuhkan oleh siswa. Terutamanya pihak sekolah sebagai salah satu unsur terpenting dalam pengembangan perpustakaan. Nah, jika memang ingin melihat Perpustakaan Sekolah kalian seperti yang telah dicontohkan pada artikel di atas, tidak ada salahnya jika kawan-kawan mendukung dan membantu kegiatan di perpustakaan, meski terkadang pihak sekolah hanya membiarkan dan tidak berbuat apa-apa dengan apa yang telah dilakukan. Namun memang penting kawan, nadi kehidupan Perpustakaan Sekolah sesunggunya berada di tangan para siswa bukan hanya Pustakawan saja, karena perkembangan kualitas dan kuantitas yang ada di Perpustakaan Sekolah akan semakin bertambah jika minat siswa untuk membaca, meminjam, maupun melakukan kegiatan lain semakin hari semakin bertambah. Tidak ada salahnya bukan, lantas mengapa tidak kita lakukan dari mulai sekarang??

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

SUBCRIBE

Total Pageviews

- Copyright © Verba Amini Proferre et Vitam Impendero Vero -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -