- Back to Home »
- Ruang-Puisi »
- Negeriku Menangis
Wednesday, June 27, 2012
Hamparan tanah luas membentang
Lautan biru kaya akan ikan dan berbagai hasil sumber dari perutnya
Hutan rimbun dengan beraneka ragam isinya
Namun itu semua, tak pernah dirasakan
berjuta-juta rakyat negeri ini
hanya bisa mengharap tanpa berbuat
Tangan-tangan asing menjamah, membuka paksa perut ibu pertiwi
Menguasai bebagai sektor negeri ini
Dari Papua hingga Pulau We
Dari Ngiangas hingga Talaut
Akupun, tak mampu berbuat banyak,
ketika negeriku kini telah dijamah dan
dirampas oleh tangan-tangan asing
Negeriku menangis, murung tak bersuara
melihat pemimpinya, hanya mampu mengumbar janji
penuh kepalsuan,
Kini, apa yang mampu kulakukan
apa yang mampu kuperbuat
negeriku menangis,
dalam diam, dalam keputus asa'an
hanya segelintir orang yang peduli
dan merasakan semua itu
Akupun hanya bisa berkata "jangan sakiti, dan pergilah dari negeriku!!"
Telah banyak kau kuras dan sakiti ibu pertiwi ini, kini saatnya kau pergi
jauh, jauh, jauh, dari negeriku tercinta ini..
Lautan biru kaya akan ikan dan berbagai hasil sumber dari perutnya
Hutan rimbun dengan beraneka ragam isinya
Namun itu semua, tak pernah dirasakan
berjuta-juta rakyat negeri ini
hanya bisa mengharap tanpa berbuat
Tangan-tangan asing menjamah, membuka paksa perut ibu pertiwi
Menguasai bebagai sektor negeri ini
Dari Papua hingga Pulau We
Dari Ngiangas hingga Talaut
Akupun, tak mampu berbuat banyak,
ketika negeriku kini telah dijamah dan
dirampas oleh tangan-tangan asing
Negeriku menangis, murung tak bersuara
melihat pemimpinya, hanya mampu mengumbar janji
penuh kepalsuan,
Kini, apa yang mampu kulakukan
apa yang mampu kuperbuat
negeriku menangis,
dalam diam, dalam keputus asa'an
hanya segelintir orang yang peduli
dan merasakan semua itu
Akupun hanya bisa berkata "jangan sakiti, dan pergilah dari negeriku!!"
Telah banyak kau kuras dan sakiti ibu pertiwi ini, kini saatnya kau pergi
jauh, jauh, jauh, dari negeriku tercinta ini..